Perjalanan ku melewati panjangnya jalan
kehidupan telah membawaku bermetamorfosis, kuliah menjadi masa paling banyak
belajar arti kehidupan, kini kaki ku melangkah ke pintu yang lain, pintu yang
tak pernah ku ketahui sejak lahir. Sebuah pintu rahasia Ilahi. Usiaku lebih
kepala dua kini seakan membawa lampu menuju pintu rahasia itu. Bukanlah hal
terencana, namun tiba-tiba. Ku ditugaskan melalui takdirNya join dalam dunia
yang asing bagiku. Terasa nyaman, terasa tenang jika ku semakin dekat dalam
dunia itu. Sebuah dunia sederhana, penuh dengan qana’ah, beratapkan Kalam
Ilahi, berpondasi Iman dan taqwa, berembunkan keramahan dan kehangatan,
berselimutkan keikhlasan. Yap!! Itulah dunia pondok pesantren. Subhanallah.
Allah Swt merencanakan dengan sangat cantik. berkatNya akhirnya ku dikelilingi
orang-orang sholeh nan sholehah, sebuah SD bernuansa pesantren modern. SD yang
akan mencetak para penghapal Qur’an. Subhanallah, takdir yang luarr biasa indah
dan cantik, Allah Swt seakan memberikan kesempatanku untuk semakin dekat dengan
Qur’an, dengan diamanahkan anak-anak pehapal Qur’an. Disinilah dedikasi dan
imanku diuji. “Allohu Akbar..!! “ begitulah anak-anak bersemangat, selalu
dihiasi dengan takbir. Subhanallah.
Disini jualah awal ku kenal banyak dengan
akhwat dan ikhwan yang luar biasa dari SD Islam terpadu kota sebelah, ada
seorang ikhwan yang usianya beda 2 tahun denganku mengirimkan sinyal merah
jambu, tapi ku hanya ingin kelurusan niatnya. Itu juga peristiwa tak terduga,
dia seorang pehapal Qur’an, karena lulus kuliah dari kampus Qur’an di kota
seberang. Dia juga bisa menjadi Imam sholat tarawih di langgar bjb. Niatnya yang
bagus tak mungkin ku tolak, hanya saja ku belum tahu siapa ikhwan yang menjadi
jodohku. Biarkanlah Alloh Swt yang menggerakkan peristiwa bersejarah itu
nantinya. Subhanallah, mungkin inilah anugerah Qur’an. Dulu sekali saat masih
kuliah semester 4, ku pernah berdo’a: “Yaa Alloh..hamba ingin didekatkan dengan
Qur’an, dekatkanlah hamba dengan orang-orang pencinta Qur’an, semoga dijodohkan
dengan ikhwan pencinta Qur’an, hamba ingin memiliki suami yang bisa menjadi
imam sholat”. Do’a itu masih ku ingat karena itulah harapanku yang begitu
dalam, karena ku ingin memiliki keluarga Qur’ani. Ku kangen dan ku ingin sholat
berjama’ah di rumah. Sebuah do’a kecil, tak lama setelah do’a itu, alhamdulillah
ternyata ku mendapat kerjaan, jaga toko. Akhirnya hajatku membeli Al_Qur’an
terjemah terwujud karenaNya. Dulu ku tak punya uang beli itu, di rumah tak
satupun qur’an beterjemah, akhirnya ku selalu penasaran dengan arti tiap ayat
yang ku baca. Berkat gaji jaga toko, langsung ke pasar mtp beli qur’an mungil
plus terjemahnya. Penjualnya menawarkan 2 edisi qur’an. Pertama adalah edisi
Qur’an Keluarga, kedua adalah Qur’an edisi Wanita. Naaahhhh...ku pilih yang
pertama, dengan sampul warna hijau, bertuliskan “Sakinah”. Ingiiiiiiinnn banget
mempunyai keluarga Qur’ani. Ternyata di dalamnya dilengkapi dengan hadis
tentang berkeluarga. Subhanallah.inilah motivasi akibat dari broken home,
hehee.... keinginan yang mungkin menurut orang terlalu lebay, tapi inilah
kenyataannya. Inilah harapanku sejak dulu. Alloh Swt maha pengabul do’a, hanya
saja rentang lama waktunya saja yang beda tiap orang. Ada yang langsung, ada
yang lamaaa, semua perlu prosesnya. Dan ada hikmah dibaliknya. Berakhir dengan
cantik. Aaaamiiiiiiin...(sujud syukur).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar