Senin, 30 Juni 2014

Secret admirer





Perjalanan ku melewati panjangnya jalan kehidupan telah membawaku bermetamorfosis, kuliah menjadi masa paling banyak belajar arti kehidupan, kini kaki ku melangkah ke pintu yang lain, pintu yang tak pernah ku ketahui sejak lahir. Sebuah pintu rahasia Ilahi. Usiaku lebih kepala dua kini seakan membawa lampu menuju pintu rahasia itu. Bukanlah hal terencana, namun tiba-tiba. Ku ditugaskan melalui takdirNya join dalam dunia yang asing bagiku. Terasa nyaman, terasa tenang jika ku semakin dekat dalam dunia itu. Sebuah dunia sederhana, penuh dengan qana’ah, beratapkan Kalam Ilahi, berpondasi Iman dan taqwa, berembunkan keramahan dan kehangatan, berselimutkan keikhlasan. Yap!! Itulah dunia pondok pesantren. Subhanallah. Allah Swt merencanakan dengan sangat cantik. berkatNya akhirnya ku dikelilingi orang-orang sholeh nan sholehah, sebuah SD bernuansa pesantren modern. SD yang akan mencetak para penghapal Qur’an. Subhanallah, takdir yang luarr biasa indah dan cantik, Allah Swt seakan memberikan kesempatanku untuk semakin dekat dengan Qur’an, dengan diamanahkan anak-anak pehapal Qur’an. Disinilah dedikasi dan imanku diuji. “Allohu Akbar..!! “ begitulah anak-anak bersemangat, selalu dihiasi dengan takbir. Subhanallah.
Disini jualah awal ku kenal banyak dengan akhwat dan ikhwan yang luar biasa dari SD Islam terpadu kota sebelah, ada seorang ikhwan yang usianya beda 2 tahun denganku mengirimkan sinyal merah jambu, tapi ku hanya ingin kelurusan niatnya. Itu juga peristiwa tak terduga, dia seorang pehapal Qur’an, karena lulus kuliah dari kampus Qur’an di kota seberang. Dia juga bisa menjadi Imam sholat tarawih di langgar bjb. Niatnya yang bagus tak mungkin ku tolak, hanya saja ku belum tahu siapa ikhwan yang menjadi jodohku. Biarkanlah Alloh Swt yang menggerakkan peristiwa bersejarah itu nantinya. Subhanallah, mungkin inilah anugerah Qur’an. Dulu sekali saat masih kuliah semester 4, ku pernah berdo’a: “Yaa Alloh..hamba ingin didekatkan dengan Qur’an, dekatkanlah hamba dengan orang-orang pencinta Qur’an, semoga dijodohkan dengan ikhwan pencinta Qur’an, hamba ingin memiliki suami yang bisa menjadi imam sholat”. Do’a itu masih ku ingat karena itulah harapanku yang begitu dalam, karena ku ingin memiliki keluarga Qur’ani. Ku kangen dan ku ingin sholat berjama’ah di rumah. Sebuah do’a kecil, tak lama setelah do’a itu, alhamdulillah ternyata ku mendapat kerjaan, jaga toko. Akhirnya hajatku membeli Al_Qur’an terjemah terwujud karenaNya. Dulu ku tak punya uang beli itu, di rumah tak satupun qur’an beterjemah, akhirnya ku selalu penasaran dengan arti tiap ayat yang ku baca. Berkat gaji jaga toko, langsung ke pasar mtp beli qur’an mungil plus terjemahnya. Penjualnya menawarkan 2 edisi qur’an. Pertama adalah edisi Qur’an Keluarga, kedua adalah Qur’an edisi Wanita. Naaahhhh...ku pilih yang pertama, dengan sampul warna hijau, bertuliskan “Sakinah”. Ingiiiiiiinnn banget mempunyai keluarga Qur’ani. Ternyata di dalamnya dilengkapi dengan hadis tentang berkeluarga. Subhanallah.inilah motivasi akibat dari broken home, hehee.... keinginan yang mungkin menurut orang terlalu lebay, tapi inilah kenyataannya. Inilah harapanku sejak dulu. Alloh Swt maha pengabul do’a, hanya saja rentang lama waktunya saja yang beda tiap orang. Ada yang langsung, ada yang lamaaa, semua perlu prosesnya. Dan ada hikmah dibaliknya. Berakhir dengan cantik. Aaaamiiiiiiin...(sujud syukur).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar