Alhamdulillah..
Wuaaaa…setengah
tahun lebih saya tidak posting blog, hihihi..
Postingan
ini saya akan membahas tentang seputar cerita UAS yang baru hitungan hari
berlalu, bisa dikatakan postingan ini adalah campuran antara curhat dengan
informasi pengetahuan. Ho ho ho…
Ini
saya membahas keutamaan basmalah sebelum beraktivitas, sebenarnya sudah pernah
saya tulis ulasan tentang basmalah yang saya tempel di tembok ruang kuliah, tapi di blog ini saya akan nulis kisah nyata
mengenai hikmah sering mengamalkan bacaan basmalah.
Memang
sudah satu semester saya tidak posting, terakhir saat akhir semester lima.
Sekarang saya malah mau menjajaki semester tujuh hahaa… karena ini tangan sudah
gatal mau nulis dan karena sudah free
dari UAS kuliah, walau sebenarnya masih ada tugas laporan magang yang harus
konsul terus dengan Dospemb. Tidak ada hari libur bagi saya, Alhamdulillah
dianugerahi jasad yang bisa gerak sana-sini beraktivitas yang juga merupakan
suatu ibadah sebagai hamba Allah Swt untuk menyiapkan bekal di akhirat. So,
hindari dan buang jauh-jauh keluh kesah yaaaaaa????!!! ^__^ harus disyukuri.
Di
tengah rutinitas saya, kadang hanya terpikirkan suatu ide, tapi tidak ada waktu
luang untuk menuliskannya, sehingga akhirnya terbuang ide-ide tersebut karena
lupa. Yaaa maklumlah sok sibuk. Hihihi..
Pada
hari kamis, tanggal 4 Juli 2013 (kayak nulis buku harian)
Atmosfernya
masih atmosfer UAS atau Final Test
(bahasa kerennnnnya), hari itu seragamnya adalah sasirangan atau batik (ya
pembiasaan, karena di bidang pendidikan dan keguruan). Jadwal kuliah untuk
kelas semester VI adalah 11.15 sampai 14.15 karena harus gantian ruangnya.
Istilah ilmiahnya adalah mengefektifkan dan mengefesienkan ruang & waktu.
Hahaa sok ilmiah. Entahlah ada apa dengan saya hari itu yang tidak begitu
semangat mereview materi kuliah mata kuliah yang akan di-UAS-kan hari itu. Yah,
mungkin tidak ada motivasi belajar ulang karena suasana rumah yang bisa
dibilang broken home (again), disaat saya lagi ingin perlu
ketenangan malah ada saja problem tanpa diduga datang tiba-tiba, ya inilah
hidup ^_^ penuh warna. Hari itu saya berangkat pukul 11 Wita, biasanya pukul 10
pagi sudah bertengger di kampus depan ruang UAS, tapi hari itu saya agak siang.
Karena sedikit malas akibat kondisi yang bisa dikatakan kurang stabil antara
kondisi emosi dengan pikiran. Bahkan
sahabat saya si Ima nge-sms
menanyakan gini kepada saya, “Ifah, belum datangkah!” . saya tidak sadar ada
pesan di inbox seluler. Tidak pernah
Ima menanyakan kedatangan saya, karena dari hari pertama UAS biasanya saya yang
datang lebih dulu. Saking siangnya saya datang. Hahaha..
Sepanjang
jalan hanya senyum dan terus mencoba mengalihkan pikiran dari problem di rumah,
langsung secepat mungkin saya tangkis dan mengalihkannya dengan terus
beristighfar. Yah, manusia, kadang perlu energi untuk tetap pada persepsi yang
positif terhadap suatu hal. Untuk menghindari persepsi buruk yang dapat
berakibat depresi berat. Uhh.. padahal
baru hari selasa kemarin ngisi halaqoh, sudah merasa tenang, namun datang lagi
masalah di hari berikutnya. Batin saya. Kurang lebih lima belas menit saya
sampai di kampus, selesai memarkir sepeda motor saya pandang dari sebelah kiri
ke kanan teman-teman yang sudah memenuhi teras ruangan UAS. Berjalan sekitar
lima meter dari parkir menuju sekumpulan mahasiswi yang juga teman sekelas
saya. Terlihat oleh saya sahabat yang
nama panggilnya adalah Ima dengan kerudung warna orange kecoklatan sedang duduk
di samping teman lainnya, ada juga teman-teman yang berdiri karena kehabisan
tempat duduk santainya hehehhe. Dengan membawa kantong plastik yang saya
tenteng. “Imaaa…!” sapa saya, disambut Ima dengan senyum sederhana khasnya.
Langsung saya bicara panjang lebar menyampaikan tugas yang diberikan
Murobbiyyah kemarin tentang target Ramadhan tahun ini, karena Ima tidak bisa
hadir liqo kemarin. Ima hanya angguk-angguk. Saya merasa ada yang beda dari
Ima. Kemudian Ima bilang sedang sakit alias tidak enak badan. ooohhhh.. pantes
diam saja. Hahaa.. terlihat oleh saya Ima sedang ngetik sms di HPnya, saya kira
mau ngirim pesan ke temannya, TERNYATA !! Itu adalah suatu pesan untuk saya,
yang isinya gini “Fah, tadi pian diketawain teman-teman yang duduk di sebelah
ulun ini” mata saya terbuka lebar
melihat isi pesan tersebut untuk meyakinkan diri. Saya tertawa kecil dan
senyum, “ah masa ??? Cuma persangkaan Ima aja itu.” Ucap saya. “beneraaannn…
tadi sebelum pian ke sini, mereka kan melihat pian dari kejauhan, mereka tu
ngetawain pian, itu ngejek pian, ulun menyaksikan sendiri.” Sahut Ima
menjelaskan dengan nada penekanan. “aaahh.. sudahlah, biarlah mereka ngetawain
atau ngejek ulun, kita berdo’a saja semoga dilindungi Allah Swt dan semoga
diberi kesabaran dari tingkah mereka yang gitu. Kalau ulun ini sih cuek saja,
sudah sering kok dihina, disambati dari belakang, atau djauhi bahkan dibicarakan
orang-orang, asalkan tidak berbuat maksiat dan tidak merugikan, gak usah
dipikirin. Hehehe..walau kadang ulun bertanya dalam batin apa alasan mereka
gitu sama ulun.”
“mereka
gitu karena kita dianggap mereka sok suci, sok baik.” Kata Ima. Saya terdiam,
dan tetap berusaha senyum. “apa karena masalah kita ngajakin dan ngadakan
halaqoh ini???” Tanya saya. (atau karena
prinsip saya yang tidak mau berbuat curang saat ujian??karena saya ingat ada
salah seorang teman yang nyuruh saya agar buka buku aja saat ujian, supaya
tidak pelit lagi memberi jawaban ke teman-teman, karena teman-teman ada yang
benci dengan sikap saya itu yang katanya
terlalu jujur)batinku, namun tidak saya sampaikan sama Ima.
Ima
menganggukan kepalanya. (sebenarnya
memang ada konflik dengan salah satu sahabat saya. Ini kejadian berawal dari
saya dan Ima ngajak teman-teman ikut gabung di halaqoh, dan salah satu sahabat
saya itu mengira saya dan Ima tidak mau berteman lagi dengannya dan parahnya
lagi dia malah berkata seperti itu di belakang saya dan Ima, dia sampaikan
kepada beberapa teman di kelas. saya dan Ima ada merasakan hal yang aneh dari sikap
dia terhadap kami, saya bertanya dalam hati kenapa dia tidak pernah menegur
saya lagi, ternyata Ima juga berpikiran sama dengan saya. Akhirnya Ima mendapat
informasi dari pihak ketiga yang menjadi perantara dia, teman kami itu
menjelaskan bahwa dia mengira saya dan Ima tidak mau berteman lagi dengan dia.
Masya Alloh.. kesalahpahaman sampai beberapa teman menganggap saya dan Ima sok
suci dengan ngadakan halaqoh dan ngajakin mereka. Jujur, saya menangis saat
diberitakan seperti itu. Bahkan ketua kelas juga ikut diskusi dengan saya, Ima
dan dua teman saya yang jadi pihak ketiga. “Uyuy ini sudah sangat sabar, uyuy
ini sering diejekin teman tapiii teeteeepp aja diam n cuek-cuek aja, bahkan
senyum aja. Aku kasihan yuy sama kamu. Kamu itu baik.” Kata Ria menghibur saya,
langsung reflek air mata jatuh, dan ini kejadian duduk di depan WC kampus
bersama mereka. Hahaaha..karena ada kursi di sana. Saya hanya diam dan nangis.
Kemudian ketua kelas nyahut, ketua ini seorang cowok walau non-muslim, tapi dia
ini bijaksana lhoh, “iyaa, uyuy,
beginilah resikonya jadi orang baik, ada orang yang tidak senang dengan kita
yang berbuat baik. Atau dengan sikap kita yang dapat dikatakan beda dengan
mereka. Jadi sabar aja, n ambil positifnya, biarlah mereka gitu, mereka
ngomongin atau ngejelekin, karena sebenarnya musuh terbaik adalah musuh yang
tidak menyebarluaskan masalahnya kepada orang lain, nah si dia itu kan
nyebarkan sama teman-teman yang belum tentu benar faktanya. Udah biarin aja,
jalani terus ke depan.terus sebarkan kebaikan seperti sebelumnya.” saya tambah nangisss mendengar ketua bicara)
nahh… begitulah cerita sebelumnya. Kemudian saya ajak Ima masuk ruang UAS,
karena udah mau mulai Ujiannya. Lengkap
sudah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Masya Alloh.. ampun yaa
Robb. Saya terdiam di ruang UAS, merefleksi diri. Bertanya dalam hati, apakah
salah saya jujur menjawab ujian?? Apakah salah saya tidak memberikan jawaban
ujian kepada teman-teman??? Kata mereka saya tidak bisa bersosial karena tidak
bekerja sama saat ujian. Apakah itu termasuk arti dan makna cerdas dalam hal
sosial atau cerdas emosi itu selalu bekerja sama dan selalu bergotong royong
dalam hal kemungkaran?????? Apakah bisa dikatakan cerdas sosial??? Mereka
bilang saya tidak bisa berbagi nasib jika ujian kuliah. Saya dibilang pelit
berbagi jawaban. Yaaa… walaupun dibilang ini itu, saya tetap jalani aja, saya
anggap itu semua godaan dunia. ^__^ yang penting tetap berusaha di jalan lurus.
UAS
matkul pertama berjalan lancar, Alhamdulillah, walau hampir tidak cukup waktu
menjawabnya. Seperti biasa ku tuliskan lafaz Basmalah di pojok atas lembar
jawaban UAS dengan tulisan arab. Ketika UAS matkul kedua hari itu, jujur rasa
kurang PD dengan jawaban yang ku tulis. Karena hari mendung, akhirnya saya
beranikan mengumpulnya di meja pengawas UAS. Pengawasnya adalah dosen
pembimbing mata kuliah kedua yang diUASkan itu. Beliau bertanya ketika saya
letakkan kertas jawaban di mejanya, “mudah saja kan soalnya??” sambil beliau
tertawa. “iya pak alhamdulillaah,hehehee” jawabku. Kemudian beberapa teman
lainnya juga menyerahkan jawabannya di depan. Saya sibuk mencari kartu UAS di
meja pengawas. Lantas dosen tadi bertanya, “ini kertas jawaban siapa???” sambil
mengangkat kertas tersebut ke saya. Saya kaget dan gugup, karena itu punya
saya. “punya saya, pak. Ada apa ya pak??”.
“ada
tulisan arabnya, takut kalau telangkahi atau teduduki” sahut beliau sambil
tertawa kecil dan senyum mengembang. Fiuuhh..lega saya, dikira bakalan tidak
lulus matkul beliau.hahahaa..saya lanjutin mencari satu-persatu kartu UAS yang dikumpulkan jadi satu
dengan teman lainnya.
Sreeett!
Beliau melingkari nama saya yang tertera di kertas jawaban punya saya itu!!!!!.
Lhaa..ini kaget dua kali lipat daripada yang tadi. “kenapa dilingkari pak nama
saya????????” Tanya saya sambil menatap kertas tersebut.
“BAGUSS!,
saya tahu kamu bagus, kamu lebih mengutamakan nilai keagamaannya saat menjawab
UAS ini dengan nulis tulisan arab qur’an ini, saya senang, kamu mahasiswi yang
bagus. Jadi saya beri tanda.” Jawab sang dosen sambil senyum.
GLEK!
Kali ini saya merasa ada angin yang sangat lembut dan merasa seperti berada di
bawah keteduhan sebuah pohon yang sangat rindang. Perasaan LEGA mengelilingi saya. Senyum
mengembang di wajah saya. Ekspresi saya yang awalnya seperti orang sakit malah
tiba-tiba tambah ceria. “Alhamdulillah… terima kasih, pak, terima kasih.”
Subhanallah… atas izin dan kuasa Alloh Swt saya mendapatkan nilai PLUS dari
dosen tersebut yang tanpa saya duga sebelumnya, dan ini nilai plus yang PALING
UNIK bagi saya selama kuliah ini. Kejadian ini Seperti hadiah yang diberikan
Alloh Swt (menurut saya).
Di
balik semua problem yang saya alami ternyata memang kesabaran itu harus ada,
dan ada hikmah dibaliknya yang tanpa diduga sebelumnya. Ini akan menjadi
petunjuk untuk saya selalu dan terus berada di jalan yang lurus dengan niat
yang lurus, terus istiqomah tidak berbuat curang saat UAS. ^__^ percaya pada
kemampuan diri, karena UTS ataupun UAS adalah sebagai ajang untuk mengetahui
sejauh mana proses belajar kita selama ini, apakah ada perubahan ke a rah lebih
baik si IQ, EQ, SQ, dan AQ atau sebaliknya. Bukanlah ajang untuk kecurangan
memperoleh angka tertinggi dari kuantitas. Mata kuliah tersebut adalah PKLH
(Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup) yang bahasannya adalah ilmu
sosial dan alam. Pengalaman yang sangat bermakna bagi saya. Beliau juga bekerja
sebagai seorang aktivis di bidang Pusat Penelitian (Unlam).
Tulisan
basmalah memang harus kita ucapkan saat hendak memulai suatu aktivitas, karena
hakekat bacaan basmalah itu adalah berbuat sesuatu dengan atas izin Alloh
Swt.kita sebagai hamba mesti selalu berserah diri kepada Alloh Swt, dengan baca basmalah kita sudah berpasrah
diri dan merendah di hadapan Alloh Swt, karena tiada daya dan upaya kita selain
karena kuasa Alloh Swt jualah kita dapat bergerak untuk beraktivitas. Semoga
dengan baca basmalah tersebut dapat diridhoi Alloh Swt segala aktivitas kita.
Pasti ingin diridhoi kaaaann???? Dan kita pasti takut jika amalan atau aktivitas kita tidak diridhoi ataupun tidak
diterima Alloh Swt. Yuukkkk….biasakan diri mengawali aktivitas kebaikan dengan
bacaan Bismillahirrohmanirrohiiim..
Okehh..
Alhamdulillah selesai nulis, semoga bermanfaat bagi kita semua dan diberkahi.
Aaamiiiiin yaa Robb..