Jumat, 05 Juli 2013

HIKMAH LAFAZ BASMALAH ^Bismillahirrohmanirrohiiim^



Alhamdulillah..
Wuaaaa…setengah tahun lebih saya tidak posting blog, hihihi..
Postingan ini saya akan membahas tentang seputar cerita UAS yang baru hitungan hari berlalu, bisa dikatakan postingan ini adalah campuran antara curhat dengan informasi pengetahuan. Ho ho ho…
Ini saya membahas keutamaan basmalah sebelum beraktivitas, sebenarnya sudah pernah saya tulis ulasan tentang basmalah yang saya tempel di tembok ruang kuliah,  tapi di blog ini saya akan nulis kisah nyata mengenai hikmah sering mengamalkan bacaan basmalah.
Memang sudah satu semester saya tidak posting, terakhir saat akhir semester lima. Sekarang saya malah mau menjajaki semester tujuh hahaa… karena ini tangan sudah gatal mau nulis dan karena sudah free dari UAS kuliah, walau sebenarnya masih ada tugas laporan magang yang harus konsul terus dengan Dospemb. Tidak ada hari libur bagi saya, Alhamdulillah dianugerahi jasad yang bisa gerak sana-sini beraktivitas yang juga merupakan suatu ibadah sebagai hamba Allah Swt untuk menyiapkan bekal di akhirat. So, hindari dan buang jauh-jauh keluh kesah yaaaaaa????!!! ^__^ harus disyukuri.
Di tengah rutinitas saya, kadang hanya terpikirkan suatu ide, tapi tidak ada waktu luang untuk menuliskannya, sehingga akhirnya terbuang ide-ide tersebut karena lupa. Yaaa maklumlah sok sibuk. Hihihi..
Pada hari kamis, tanggal 4 Juli 2013 (kayak nulis buku harian)
Atmosfernya masih atmosfer UAS atau Final Test (bahasa kerennnnnya), hari itu seragamnya adalah sasirangan atau batik (ya pembiasaan, karena di bidang pendidikan dan keguruan). Jadwal kuliah untuk kelas semester VI adalah 11.15 sampai 14.15 karena harus gantian ruangnya. Istilah ilmiahnya adalah mengefektifkan dan mengefesienkan ruang & waktu. Hahaa sok ilmiah. Entahlah ada apa dengan saya hari itu yang tidak begitu semangat mereview materi kuliah mata kuliah yang akan di-UAS-kan hari itu. Yah, mungkin tidak ada motivasi belajar ulang karena suasana rumah yang bisa dibilang broken home (again), disaat saya lagi ingin perlu ketenangan malah ada saja problem tanpa diduga datang tiba-tiba, ya inilah hidup ^_^ penuh warna. Hari itu saya berangkat pukul 11 Wita, biasanya pukul 10 pagi sudah bertengger di kampus depan ruang UAS, tapi hari itu saya agak siang. Karena sedikit malas akibat kondisi yang bisa dikatakan kurang stabil antara kondisi emosi dengan pikiran.  Bahkan sahabat saya si Ima nge-sms menanyakan gini kepada saya, “Ifah, belum datangkah!” . saya tidak sadar ada pesan di inbox seluler. Tidak pernah Ima menanyakan kedatangan saya, karena dari hari pertama UAS biasanya saya yang datang lebih dulu. Saking siangnya saya datang. Hahaha..
Sepanjang jalan hanya senyum dan terus mencoba mengalihkan pikiran dari problem di rumah, langsung secepat mungkin saya tangkis dan mengalihkannya dengan terus beristighfar. Yah, manusia, kadang perlu energi untuk tetap pada persepsi yang positif terhadap suatu hal. Untuk menghindari persepsi buruk yang dapat berakibat depresi berat. Uhh.. padahal baru hari selasa kemarin ngisi halaqoh, sudah merasa tenang, namun datang lagi masalah di hari berikutnya. Batin saya. Kurang lebih lima belas menit saya sampai di kampus, selesai memarkir sepeda motor saya pandang dari sebelah kiri ke kanan teman-teman yang sudah memenuhi teras ruangan UAS. Berjalan sekitar lima meter dari parkir menuju sekumpulan mahasiswi yang juga teman sekelas saya. Terlihat oleh saya  sahabat yang nama panggilnya adalah Ima dengan kerudung warna orange kecoklatan sedang duduk di samping teman lainnya, ada juga teman-teman yang berdiri karena kehabisan tempat duduk santainya hehehhe. Dengan membawa kantong plastik yang saya tenteng. “Imaaa…!” sapa saya, disambut Ima dengan senyum sederhana khasnya. Langsung saya bicara panjang lebar menyampaikan tugas yang diberikan Murobbiyyah kemarin tentang target Ramadhan tahun ini, karena Ima tidak bisa hadir liqo kemarin. Ima hanya angguk-angguk. Saya merasa ada yang beda dari Ima. Kemudian Ima bilang sedang sakit alias tidak enak badan. ooohhhh.. pantes diam saja. Hahaa.. terlihat oleh saya Ima sedang ngetik sms di HPnya, saya kira mau ngirim pesan ke temannya, TERNYATA !! Itu adalah suatu pesan untuk saya, yang isinya gini “Fah, tadi pian diketawain teman-teman yang duduk di sebelah ulun ini”  mata saya terbuka lebar melihat isi pesan tersebut untuk meyakinkan diri. Saya tertawa kecil dan senyum, “ah masa ??? Cuma persangkaan Ima aja itu.” Ucap saya. “beneraaannn… tadi sebelum pian ke sini, mereka kan melihat pian dari kejauhan, mereka tu ngetawain pian, itu ngejek pian, ulun menyaksikan sendiri.” Sahut Ima menjelaskan dengan nada penekanan. “aaahh.. sudahlah, biarlah mereka ngetawain atau ngejek ulun, kita berdo’a saja semoga dilindungi Allah Swt dan semoga diberi kesabaran dari tingkah mereka yang gitu. Kalau ulun ini sih cuek saja, sudah sering kok dihina, disambati dari belakang, atau djauhi bahkan dibicarakan orang-orang, asalkan tidak berbuat maksiat dan tidak merugikan, gak usah dipikirin. Hehehe..walau kadang ulun bertanya dalam batin apa alasan mereka gitu sama ulun.”  
“mereka gitu karena kita dianggap mereka sok suci, sok baik.” Kata Ima. Saya terdiam, dan tetap berusaha senyum. “apa karena masalah kita ngajakin dan ngadakan halaqoh ini???” Tanya saya. (atau karena prinsip saya yang tidak mau berbuat curang saat ujian??karena saya ingat ada salah seorang teman yang nyuruh saya agar buka buku aja saat ujian, supaya tidak pelit lagi memberi jawaban ke teman-teman, karena teman-teman ada yang benci dengan sikap saya itu yang katanya terlalu jujur)batinku, namun tidak saya sampaikan sama Ima.
Ima menganggukan kepalanya. (sebenarnya memang ada konflik dengan salah satu sahabat saya. Ini kejadian berawal dari saya dan Ima ngajak teman-teman ikut gabung di halaqoh, dan salah satu sahabat saya itu mengira saya dan Ima tidak mau berteman lagi dengannya dan parahnya lagi dia malah berkata seperti itu di belakang saya dan Ima, dia sampaikan kepada beberapa teman di kelas. saya dan Ima ada merasakan hal yang aneh dari sikap dia terhadap kami, saya bertanya dalam hati kenapa dia tidak pernah menegur saya lagi, ternyata Ima juga berpikiran sama dengan saya. Akhirnya Ima mendapat informasi dari pihak ketiga yang menjadi perantara dia, teman kami itu menjelaskan bahwa dia mengira saya dan Ima tidak mau berteman lagi dengan dia. Masya Alloh.. kesalahpahaman sampai beberapa teman menganggap saya dan Ima sok suci dengan ngadakan halaqoh dan ngajakin mereka. Jujur, saya menangis saat diberitakan seperti itu. Bahkan ketua kelas juga ikut diskusi dengan saya, Ima dan dua teman saya yang jadi pihak ketiga. “Uyuy ini sudah sangat sabar, uyuy ini sering diejekin teman tapiii teeteeepp aja diam n cuek-cuek aja, bahkan senyum aja. Aku kasihan yuy sama kamu. Kamu itu baik.” Kata Ria menghibur saya, langsung reflek air mata jatuh, dan ini kejadian duduk di depan WC kampus bersama mereka. Hahaaha..karena ada kursi di sana. Saya hanya diam dan nangis. Kemudian ketua kelas nyahut, ketua ini seorang cowok walau non-muslim, tapi dia ini bijaksana lhoh,  “iyaa, uyuy, beginilah resikonya jadi orang baik, ada orang yang tidak senang dengan kita yang berbuat baik. Atau dengan sikap kita yang dapat dikatakan beda dengan mereka. Jadi sabar aja, n ambil positifnya, biarlah mereka gitu, mereka ngomongin atau ngejelekin, karena sebenarnya musuh terbaik adalah musuh yang tidak menyebarluaskan masalahnya kepada orang lain, nah si dia itu kan nyebarkan sama teman-teman yang belum tentu benar faktanya. Udah biarin aja, jalani terus ke depan.terus sebarkan kebaikan seperti sebelumnya.”  saya tambah nangisss mendengar ketua bicara) nahh… begitulah cerita sebelumnya. Kemudian saya ajak Ima masuk ruang UAS, karena udah mau mulai Ujiannya.  Lengkap sudah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Masya Alloh.. ampun yaa Robb. Saya terdiam di ruang UAS, merefleksi diri. Bertanya dalam hati, apakah salah saya jujur menjawab ujian?? Apakah salah saya tidak memberikan jawaban ujian kepada teman-teman??? Kata mereka saya tidak bisa bersosial karena tidak bekerja sama saat ujian. Apakah itu termasuk arti dan makna cerdas dalam hal sosial atau cerdas emosi itu selalu bekerja sama dan selalu bergotong royong dalam hal kemungkaran?????? Apakah bisa dikatakan cerdas sosial??? Mereka bilang saya tidak bisa berbagi nasib jika ujian kuliah. Saya dibilang pelit berbagi jawaban. Yaaa… walaupun dibilang ini itu, saya tetap jalani aja, saya anggap itu semua godaan dunia. ^__^ yang penting tetap berusaha di jalan lurus.
UAS matkul pertama berjalan lancar, Alhamdulillah, walau hampir tidak cukup waktu menjawabnya. Seperti biasa ku tuliskan lafaz Basmalah di pojok atas lembar jawaban UAS dengan tulisan arab. Ketika UAS matkul kedua hari itu, jujur rasa kurang PD dengan jawaban yang ku tulis. Karena hari mendung, akhirnya saya beranikan mengumpulnya di meja pengawas UAS. Pengawasnya adalah dosen pembimbing mata kuliah kedua yang diUASkan itu. Beliau bertanya ketika saya letakkan kertas jawaban di mejanya, “mudah saja kan soalnya??” sambil beliau tertawa. “iya pak alhamdulillaah,hehehee” jawabku. Kemudian beberapa teman lainnya juga menyerahkan jawabannya di depan. Saya sibuk mencari kartu UAS di meja pengawas. Lantas dosen tadi bertanya, “ini kertas jawaban siapa???” sambil mengangkat kertas tersebut ke saya. Saya kaget dan gugup, karena itu punya saya. “punya saya, pak. Ada apa ya pak??”.
“ada tulisan arabnya, takut kalau telangkahi atau teduduki” sahut beliau sambil tertawa kecil dan senyum mengembang. Fiuuhh..lega saya, dikira bakalan tidak lulus matkul beliau.hahahaa..saya lanjutin mencari satu-persatu     kartu UAS yang dikumpulkan jadi satu dengan teman lainnya.
Sreeett! Beliau melingkari nama saya yang tertera di kertas jawaban punya saya itu!!!!!. Lhaa..ini kaget dua kali lipat daripada yang tadi. “kenapa dilingkari pak nama saya????????” Tanya saya sambil menatap kertas tersebut.
“BAGUSS!, saya tahu kamu bagus, kamu lebih mengutamakan nilai keagamaannya saat menjawab UAS ini dengan nulis tulisan arab qur’an ini, saya senang, kamu mahasiswi yang bagus. Jadi saya beri tanda.” Jawab sang dosen sambil senyum.
GLEK! Kali ini saya merasa ada angin yang sangat lembut dan merasa seperti berada di bawah keteduhan sebuah pohon yang sangat rindang.  Perasaan LEGA mengelilingi saya. Senyum mengembang di wajah saya. Ekspresi saya yang awalnya seperti orang sakit malah tiba-tiba tambah ceria. “Alhamdulillah… terima kasih, pak, terima kasih.” Subhanallah… atas izin dan kuasa Alloh Swt saya mendapatkan nilai PLUS dari dosen tersebut yang tanpa saya duga sebelumnya, dan ini nilai plus yang PALING UNIK bagi saya selama kuliah ini. Kejadian ini Seperti hadiah yang diberikan Alloh Swt (menurut saya).
Di balik semua problem yang saya alami ternyata memang kesabaran itu harus ada, dan ada hikmah dibaliknya yang tanpa diduga sebelumnya. Ini akan menjadi petunjuk untuk saya selalu dan terus berada di jalan yang lurus dengan niat yang lurus, terus istiqomah tidak berbuat curang saat UAS. ^__^ percaya pada kemampuan diri, karena UTS ataupun UAS adalah sebagai ajang untuk mengetahui sejauh mana proses belajar kita selama ini, apakah ada perubahan ke a rah lebih baik si IQ, EQ, SQ, dan AQ atau sebaliknya. Bukanlah ajang untuk kecurangan memperoleh angka tertinggi dari kuantitas. Mata kuliah tersebut adalah PKLH (Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup) yang bahasannya adalah ilmu sosial dan alam. Pengalaman yang sangat bermakna bagi saya. Beliau juga bekerja sebagai seorang aktivis di bidang Pusat Penelitian (Unlam).
Tulisan basmalah memang harus kita ucapkan saat hendak memulai suatu aktivitas, karena hakekat bacaan basmalah itu adalah berbuat sesuatu dengan atas izin Alloh Swt.kita sebagai hamba mesti selalu berserah diri kepada Alloh Swt,      dengan baca basmalah kita sudah berpasrah diri dan merendah di hadapan Alloh Swt, karena tiada daya dan upaya kita selain karena kuasa Alloh Swt jualah kita dapat bergerak untuk beraktivitas. Semoga dengan baca basmalah tersebut dapat diridhoi Alloh Swt segala aktivitas kita. Pasti ingin diridhoi kaaaann???? Dan kita pasti takut jika amalan atau aktivitas kita tidak diridhoi ataupun tidak diterima Alloh Swt. Yuukkkk….biasakan diri mengawali aktivitas kebaikan dengan bacaan Bismillahirrohmanirrohiiim..
Okehh.. Alhamdulillah selesai nulis, semoga bermanfaat bagi kita semua dan diberkahi. Aaamiiiiin yaa Robb..